Bismillah.
Assalamualaikum sahabat ukhuwah fillah..Apa kabar? Saya ingin berbagi kisah lagi nih^^
Kali ini tulisan saya beda dari yang lainnya…Yang biasanya saya nulis tentang hijab-cerita kehidupan atau biasa ‘copas’ blog orang (ampuun kaka) sekarang saya mau buat profile tentang #WarungBuku nih sahabat blogger..
Kali ini tulisan saya beda dari yang lainnya…Yang biasanya saya nulis tentang hijab-cerita kehidupan atau biasa ‘copas’ blog orang (ampuun kaka) sekarang saya mau buat profile tentang #WarungBuku nih sahabat blogger..
Buku. Sumber Ilmu. Sumber Pengetahuan. Sumber Terpecahnya keingintahuan.
Buku itu berperan pening banget emang dalam kehidupan, banyak contoh nyata di kehidupan ini.
Dan contoh nyata di islam ini banyak kan yang membuktikan bahwa buku memang benar-benar penting.
Dan kebanyakan orang Indonesia sekarang (mungkin termasuk saya) selalu menjadikan buku sebagai kebutuhan belakang..
Nah saya akan cerita dikit nih soal tokoh islam yang sangat menjadikan buku hal yang cukup penting dalam hidup.
Ibnu Sina.
Bapak Kedokteran Modern. Ilmuawan yang paling terkenal di islam.
Bapak Kedokteran Modern. Ilmuawan yang paling terkenal di islam.
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina,
yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370
hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa
kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah
sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh
ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol
sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak
terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan,
dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di
salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan
juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di
Bukhara.Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam
Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan
ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia
14 tahun.
Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George
Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah
satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.”
Meskipun bermasalah besar pada masalah – masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku – bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan – kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata – katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode – metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat – obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses ke perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu.
Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;
“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.
Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak lama kemudian, musuh – musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya.
Kehidupan Ibnu Sina penuh deng an aktifitas -aktifitas kerja keras.
Waktunya dihabiskan untuk urusan negara dan menulis, sehingga ia
mempunyai sakit maag yang tidak dapat terobati. Di usia 58 tahun (428 H /
1037 M) Ibnu Sina meninggal dan dikuburkan di Hamazan. Beliau pergi
setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia
dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah
contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.
Meskipun bermasalah besar pada masalah – masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku – bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan – kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata – katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode – metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat – obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses ke perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu.
Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;
“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.
Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak lama kemudian, musuh – musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya.
Dalam bidang materia medeica,
Ibnu Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru Zanthoxyllum budrunga -
dimana tumbuh - tumbuhan banayak membantu terhadap bebebrapa penyakit tertentu
seperti radang selaput otak (miningitis).
Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang
menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian
disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali mengatakan
bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat
tali pusarnya.
Dia jugalah yang mula - mula mempraktekkan
pembedahan penyakit - penyakit bengkak yang ganas, dan menjahitnya. Dan last
but not list dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara - cara
modern yang kini disebut psikoterapi.
Dibidang filsafat, Ibnu Sina dianggap
sebagai imam para filosof di masanya, bahkan sebelum dan sesudahnya. Ibnu Sina
otodidak dan genius orisinil yang bukan hanya dunia Islam menyanjungnya ia
memang merupakan satu bintang gemerlapan memancarkan cahaya sendiri, yang bukan
pinjaman sehingga Roger Bacon, filosof kenamaan dari Eropa Barat pada Abad
Pertengahan menyatakan dalam Regacy of Islam-nya Alfred Gullaume; “Sebagian
besar filsafat Aristoteles sedikitpun tak dapat memberi pengaruh di Barat,
karena kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada, sangat sukar
sekali didapatnya dan sangat susah dipahami dan digemari orang karena
peperangan - peperangan yang meraja lela di sebeleah Timur, sampai saatnya Ibnu
Sina dan Ibnu Rusyd dan juga pujangga Timur lain membuktikan kembali falsafah
Aristoteles disertai dengan penerangan dan keterangan yang luas.”
Selain kepandaiannya sebagai flosof dan dokter, iapun
penyair. Ilmu - ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran dan kimia ada
yang ditulisnya dalam bentuk syair. Begitu pula didapati buku - buku yang
dikarangnya untuk ilmu logika dengan syair.
Dari kisah ibnu sina diatas, dapat kita simpulkan bahwa, ibnu sina merupakan salah satu contoh suri teladan di islam yang haus akan Ilmu Pengetahuan.
Jika kalian membacanya dengan cermat kalian pasti akan menembukan bacaan"Empat puluh kali dikatakan, dia membaca netaohysic dari Aristoteles, sampai kata-katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tidak dkenal"
Ibnu sina membaca-membaca dan terus membaca sampai ia mengerti. Dan pada saat raja samanids memberikan hadiah kepada ibnu sina untuk memberikan akses masuk ke perpustakaan ibnu sina senang dan berkata "akan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya"
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Buku itu merupakan sumber ilmu. Jadi kalau mau punya ilmu kita harus banyak membaca buku. Dan untuk baca buku kita harus punya buku kan? Dan…kalau mau punya buku kita harus beli kan? Eheheh gak harus beli juga sih, minjem juga boleh. Tapi kurang asik aja gitu kalau minjem punya temen kan? Nah untuk yang mau beli buku saya rekomendasikan untuk membeli buku-buku di warung buku online.. Yuk tinggal di kilik disini dan disini
Warung Buku Online merupakan tempat penjualan buku-buku online. Di warung buku tersebut kita dapat memesan buku dengan cara #Pare (Paket Reseller) dengan berbagai macam buku pilihan dan buku-buku terbitan terbaru. Dan disitu juga kita akan mendapatkan diskon dari 10-30%
Nah untuk yang masih binggung buat beli buku (khususnya) buku islamic dimana...Yuk kunjungi aja websitenya dan dapatkan buku yang anda cari di WARUNG BUKU ONLINE:
Website: http://pengenberilmu.blogspot.com
Twitter: https://twitter.com/pengen_berilmu
Nah yang pengen berilmu, yuk kunjungi dan pesan langsung. InsyaAllah dengan membaca ilmu kita akan terus bertambah...dan jangan lupa ilmunya diamalkan juga ya, biar nggak lupa.
Sekian dari saya sahabat blogger, kesalahan datangnya dari saya. Dan yang benar datangnya dari Allah semata. *istigfar*
Wassalamualaikum WR.WB
@PuteriSR
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Buku itu merupakan sumber ilmu. Jadi kalau mau punya ilmu kita harus banyak membaca buku. Dan untuk baca buku kita harus punya buku kan? Dan…kalau mau punya buku kita harus beli kan? Eheheh gak harus beli juga sih, minjem juga boleh. Tapi kurang asik aja gitu kalau minjem punya temen kan? Nah untuk yang mau beli buku saya rekomendasikan untuk membeli buku-buku di warung buku online.. Yuk tinggal di kilik disini dan disini
Warung Buku Online merupakan tempat penjualan buku-buku online. Di warung buku tersebut kita dapat memesan buku dengan cara #Pare (Paket Reseller) dengan berbagai macam buku pilihan dan buku-buku terbitan terbaru. Dan disitu juga kita akan mendapatkan diskon dari 10-30%
Nah untuk yang masih binggung buat beli buku (khususnya) buku islamic dimana...Yuk kunjungi aja websitenya dan dapatkan buku yang anda cari di WARUNG BUKU ONLINE:
Website: http://pengenberilmu.blogspot.com
Twitter: https://twitter.com/pengen_berilmu
Nah yang pengen berilmu, yuk kunjungi dan pesan langsung. InsyaAllah dengan membaca ilmu kita akan terus bertambah...dan jangan lupa ilmunya diamalkan juga ya, biar nggak lupa.
Sekian dari saya sahabat blogger, kesalahan datangnya dari saya. Dan yang benar datangnya dari Allah semata. *istigfar*
Wassalamualaikum WR.WB
@PuteriSR
Terimakasih untuk yang membantu:
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ibnu-sina.html
http://biografi.rumus.web.id/biografi-ibnu-sina/
http://hafez.wordpress.com/2008/03/13/seri-biografi-tokoh-islam-ibnu-sina/
http://nurulwatoni.tripod.com/FILSAFAT_IBNU_SINA.htm
http://hafez.wordpress.com/2008/03/13/seri-biografi-tokoh-islam-ibnu-sina/
http://nurulwatoni.tripod.com/FILSAFAT_IBNU_SINA.htm