• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
Email Pinterest Linkedin Instagram Twitter Facebook

#SelfTalk Electronic!

kita tidak akan pernah tau, alasan mengapa seseorang menerobos lampu merah.
kita tidak akan pernah tau, alasan mengapa seseorang melambatkan laju kendaraan motornya.
kitabtidak akan pernah tahu, alasans seseorang menangis tersedu-sedu di bawah helm yang ia pakai.
kita tidak akan pernah tahu,
sampai
orang
tersebut
yang
menberitahu.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nahkoda sebuah kapal itu bernama pemimpin. Ia harus mampu mengarahkan kapalnya, dan memutuskan kemana kapal tersebut harus berlabuh. Ketika kapal tersebut di terjang ombak yang besar, pemimpin tersebut menjadi orang pertama yang paling bertanggung jawab atas kapal dan penumpang yanga ada di dalamnya. Sehingga, seorang nahkoda yang baik akan mencurahkan seluruh jiwa dan raga untuk berkorban demi orang yang di pimpinnya.

Pemilihan Gubernur DKI 2017 ini di ibaratkan sebagai proses pencarian Nahkoda sebuah Kapal yang bernama Jakarta. Para calon nahkoda berlomba-lomba mempersiapkan yang terbaik untuk mengarungi lautan tantangan di Jakarta.

Seorang pemimpin yang handal mampu mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama, pemimpin bertugas untuk mengajak bawahannya bersama-sama saling bantu di dalam fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama, tanpa adanya pengaruh dari diri seorang pemimpin mungkin bawahannya tidak akan melaksanakan tugas yang sudah diperintahkan oleh pemimpinnya.

Dalam prosesnya, pembelajaran tentang kepemimpinan tidak hanya di dapatkan melalui bangku pembelajaran saja, seorang pemimpin harus mempunyai pengalaman, serta softskill lain yang menunjang proses kepemimpinan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[a journal to remember]


Day 6
3rd September 2016


Soooo excited, hari ini mengunjungi tentara perbatasan di Aji Kuning, Sebatik.


Subuh di Sebatik menjadi subuh yang sangat dirindukan, karena udara dingin yang menusuk selimut, entah bagaimana bisa, disiang hari kami disajikan dengan udara yang sangaaaaat puanasssss, tetapi di malam hari hujan datang membasahi tanah Sebatik ini, apapun keadaannya, syukuri ajalah ya.


Pagi ini, kami diminta membantu kakak-kakak SGI mengadakan event di SDN 006 Aji Kuning, jarak antara tempat singgah kami ke SD sangat lah jauh, motor pun kami tak punya, alhamdulillah ummi andi datang ke rumah singgah kita, ajak kita bareng naik motor sampah, heuu tak apalah yg penting kami nak pegi ke SD tu.


Sesampainya disana, ku diminta jadi mc sama mas aldo, yeu ga dimana-mana ujung2nya pasti deeh jd mc haha, takpe laah. Liat cigku-cikgu (ini tulisannya yg mana ya yg bener-,-) disana saya jadi ikuuut semangat, hehe bayangin aja mereka harus mengatasi anak-anak yang hyperactive disana, mereka harus mampu memotivasi anak-anak untuk pergi ke sekolah walaupun harus menempuh jarak berkilo-kilo-kilo-kilo meter (serius men gw ga boong jauh bangeeeet dan mereka kadang jalan, kadang ada bus sekolah gitu).


Singkat cerita acara formalnya udah selesai, akhirnya ku dan kak fatma sok ide2 licik gitu mau pinjem motor ustadz buat ngebolang HAHA, akhirnya kita pun minjem....


Kunjungan pertama kita putuskan untuk mengunjungi SD 004, padahal baru jam 09.30 tapi SDnya udah sepi. Pas ditanya kenapa sepi, eh kata ibu guru dipulangin karena bajir.....


Yauda kita rumpi-rumpi singkat dan jelasin programnya Dompet Dhuafa; Sekolah Smart Ekselensia.
Ini salah satu ikhtiar yang kami lakukan, agar anak disini keluar untuk menuntut ilmu dan kembali lagi untuk memajukan daerahnya.


Dan...
Kita pun bergegas, karena liat bacaan "SATGAS PAMGAS RI-Malaysia 1km" kita pun kepo...
Akhirnya sok-sok tehe mau kesana dengan dalih ingin mengunjungi tentata perbatasan😂🙌🏼


Sudah mendekati wilayah tentara perbatasan kok makin horor gitu yaa, mau take foto tapi takut gaboleh foto-foto, akhirnya di gerbang ketemu abang-abang TNI (lupa namanya) dari Makassar, kebetulan dia dan batalionnya lagi ditugaskan disana.


"Mau ngapain dek?"


"Em.. Em ehehe mau main aja mas. Tapi main kok kesini ya mas, gapapa kan ya mas.."


"Iya gapapa dek..."


Dan, lanjut kita cerita..
Kenapa pada akhirnya harus dijaga.
Kenapa harus selalu siaga.
Jadi itu barak/rumah singgah tentara yang jaga diperbatasan, pos perbatasannya bukan disitu ternyata, akhirnya pamit ke abangnya mau main ke pos perbatasannya.


Jujur aja, karena ku terlalu excited jadi gak terlalu dengerin mas-mas TNInya ngomong apa, di pos perbatasan Aji Kuning pun begitu, ku excited foto-foto dan nanya-nanya iseng, tanpa dengerin betul jawabannya mereka kayak apa hehehe.


Tapi intinya sih gini ya kurang lebih:
Mereka jaga patok 03 (1 dari beberapa patok yang ada di Sebatik) karena patok itu gak sesuai dengan derajat pengukuran pada saat penegasan batas wilayah dulu, jadi patoknya bergeser.


Dulu, untuk pergi menjenguk keluarga di wilayah yang katanya sekarang punya Malaysia mereka tidak memerlukan paspor, tetapi sekarang mereka diminta mengeluarkan paspor apabila berkunjung, padahal dulu itu masuk kedalam wilayah Indonesia, bukan malaysia.


Yang bikin excited parah lagi, liat rumah yang depannya Indonesia dapurnya malaysia, tu rumah dulu kan pernah hits di tv-tv ya dan ku bisa liat langsung yeaaay.


Sebenernya masih banyak, tapi ini udah kebanyakan kayaknya ya ceritanya😹


Ditunggu ya cerita sampis di bagian lain👋🏻

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
[a journal to remember]

Day 5
2nd September 2016

Dan satu hal yang kusadari..
Nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah setelah iman dan islam adalah nikmat akan kekayaan alam yang melimpah di bumi ini.

"Bu kalo beli lombok dimana?" (red: Cabai)

"Metik disitu lah dikebun belakang.."

"Bu belanja dimana hari ini?"

"Disitu lah kita petik langsung.."

Disini makan durian gratis, makan duku tinggal metik, mau minum air kelapa tinggal nunggu jatoh dari pohonnya, mau bikin sambel tinggal ke kebun belakang rumah, mau minum ada air hujan, mau bikin gorengan ada daun pakis, mau ubi tinggal panen.

Fabi’ayyi ala’i rabbikuma tukazziban?
Maka, nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?
31 kali dalam surah Ar-Rahman Engkau mengingatkan kami tentang nikmat yang selalu Engkau berikan, tetapi kami ya Rabb.. Selalu mendustakan nikmat yang Engkau beri, selalu angkuh sehingga tidak mensyukuri nikmat yang Engkau kasihi.

Allah sangat tahu apa yang engkau butuhkan.

Di bumi Kalimantan ini, tepatnya di pulau Sebatik, keadaannya sangat jauh dari kata nyaman (bagi orang kota).
Tidak ada Air, tidak ada Toko untuk sekedar jajan, tidak ada kuliner untuk menikmati makan, tetapi Allah hadirkan alam yang sangat luar biasa disini.

Allah hadirkan hujan hampir setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup disini.
Allah tumbuhkan sayur mayur untuk menunjang kehidupan disini.
Allah suburkan buah-buahan yang begitu banyak untuk menyehatkan badan disini.

Dari sini ku menyadari,
Allah hadirkan begitu banyak nikmat untuk manusia pada kadarnya masing-masing agar kita BERSYUKUR, agar kita mengerti bahwa kita hanyalah makhluk yang lemah, yang tanpa kasih sayang dari Nya kita hanyalah seonggok daging yang tidak berguna.

Terimakasih Ya Rabb atas nikmat yang sering kali kami lupa. Kami, terlalu sibuk mengurusi perasaan kami yang terbengkalai akibat ulah kami sendiri. Maka, tidak ada ya Rabb, satupun nikmatMu yang berani kami dustakan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[a journal to remember]

day 4
1st September 2016

Mengajar di sekolah Tapal Batas yang semangat muridnya tak terbatas. Belajar dari sosok Ummi Suraidah; tentang semangatnya yang tak pernah padam untuk memberi.

Tiap harinya Ummi masak makan siang dalam jumlah yang cukup banyak, ya walaupun dengan lauk seadanya, tetapi itu sangat cukup untuk menjadi bahan bakar sebelum anak-anak pulang ke rumah mereka dipinggiran Malaysia.

Ya, ummi masakkan itu semua untuk mereka. Anak-anak yang singgah untuk melepas lelah sehabis pulang sekolah, bahkan ummi suka memberi penginapan bagi mereka yang lelah pulang ke rumah.

Disini, anak-anak diajarkan budi pekerti. Disini, anak-anak diajarkan tentang pentingnya memberi. Selepas sekolah, anak-anak diminta untuk shalat berjama'ah di sekolah dan di lanjutkan dengan dzikir bersama, karena ummi sangat tahu pentingnya menanamkan nilai agama dalam diri seorang anak.

Ummi Suraidah, sosok kartini masa kini. Semoga ummi selalu diberi kesehatan oleh Allah ya ummi, aamiin.

-to be continue-
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[a journal to remember]

day 3
31th Agustus 2016


Disini..
Langit cerah tak berpolusi. Dan merah putih masih tertancap di dada kami.

Mungkin itu beberapa kata yang dapat menggambarkan warga di daerah Sungai Limau, meskipun mereka berada di perbatasan, tetapi kecintaan mereka terhadap Indonesia tidak dapat diragukan.

Kemarin, kami diberi kesempatan untuk mengunjungi daerah Bergosong. Bergosong itu daerah perbatasan dari Malaysia ke Indonesia. Disinilah para TKI perkebunan sawit tinggal, dan anak-anak mereka pergi menyusuri perkebunan sawit dan perkebunan coklat setiap harinya untuk pergi bersekolah di Tapal Batas.

Ditemani dengan Akbar, siswa kelas 6 di SDN 005 Sebatik Tengah kita pun memulai perjalanan yang sangat mengharukan.

"Bar, kami sampai sana berapa menit bar?"

"Baah, tak bise lah itung pakai menit tuu, satu jam setengah lah kalau kakak cepat.."

-to be countinue-


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
[a journal to remember]

day 1
29th Agustus 2016

Perjalanan panjang menuju indonesia bagian malaysia pun segera di mulai, kami memulai perjalanan ini di bandara soekarno hatta.

Ternyata untuk mencapai perbatasan indonesia kita harus memakai 3 jenis transportasi yang ada di Indonesia; Laut, Darat pun dengan Udara.

Sesampainya di sungai nyamuk, kami langsung disajikan dengan pemandangan yang tidak biasa.

"Ringgit.. Ringgit.. Yuk kau tukarlah uang kau tu ke Ringgit..."

Saya masih di Indonesia ke? Iya. Ini masih Indonesia, tapi yang terjadi warga disini menggunakan 2 mata uang: Ringgit dan Rupiah. Kami pun diantar menuju daratan terdekat menggunakan perahu kecil untuk menunggu jemputan, kami pun bertanya berapa uang yang harus kami bayar, kak Lisa pun menjawab 50.000 saja ke, aku pun bergegas untuk membayarkannya dengan uang pecahan 100.000, kemudian kak Lisa mengembalikannya dengan uang 70.000, akupun bertanya kenapa ia melebihkan kembaliannya, dan ia pun menjawab.

"Kau ni kan cikgu, tak baik lah kita orang ambil mahal-mahal dari kau.. Dulu aku pun cikgu, tapi aku tak lolos test jadi aku berhenti lah.."

Kami pun dijelaskan terkait pemakaian 2 mata uang disini.

"Jika kau orang pegi beli makan di kedai nasi, kau bayar lah tu dengan uang 15.000 tapi jika kau gunakan ringgit, kau cukup bayar dengan uang 5 ringgit. Nah ni, kau bawalah uang 1 RM ini, tuk oleh2 dari abang..."

Wah. Luar biasa. Betapa orang disini menghargai seorang guru. Betapa orang disini menghargai orang yang data ke desanya untuk membuat perbaikan.

Kami pun pamit karena bang Samsi sudah datang untuk menjemput kami, diperjalanan kami pun banyak menggali informasi dari bang Samsi; disini tak ada lampu merah, disini tak ada kemacetan, disini tak ada pencurian, yang ada hanya ketentraman, yang ada hanya jernihnya langit berlapiskan bintang yang bertamburan. Tenang. Damai. Tanpa Polusi. Tanpa Ilusi.

-to be continue-


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
10.10 AM
at 9th floor

Sometimes  its ok to be not ok right?
And now i am not feeling ok, kinda wanna cry, I'm kinda just really upset with my self.

Idk but i really wanna crying right now. I feel worse. Look at yourself putttt, take a mirorr. You r totally a mess, You can't even handle your own life.

I hate note arranging things accordingly, self management is necessity. And now, u r here with tons of sorrow.

Calm down ukhti, you have to remember that Allah’s plan is better than your dreams.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
6 Syawaal 1437 H

Dan Syawal pun cemburu..
Ia datang seraya berkata..

Maukah kamu menjamu ku seperti kau menjamu bulan Ramadhan itu?
Bulan dimana banyak orang berdiri tegak untuk shalat malam.
Bulan dimana banyak orang berlomba-lomba mengerjakan kebaikan.
Bulan dimana Al-Quran tak lagi berdebu.
Bulan dimana banyak orang menahan haus, lapar, amarah pada siang hari.
Aku tak meminta mu untuk berpuasa sebulan penuh, aku hanya meminta mu untuk menyisihkan waktu 6 hari untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan mu.


Ramadhan memang sudah pergi, tapi tak berarti amalan yaumiyyah mu berhenti.
Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan kau beribadah hanya dibulan Ramadhan saja, karena sungguh Allah itu Tuhan di seluruh waktu dan seluruh ciptaanNya☺️

Jangan lupa puasa ya^^

‎مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dear muslimah, disaat kamu sering melempar kode, hingga kode itu bertebaran di udara, apa yang kamu cari? Perhatiannya?

Dear muslimah, disaat kamu sering memberinya signal, apa yang kamu ingin dapatkan? Perhatiannya?

Terus kalo kode kamu nyampe, lalu ada yang menanggapinya kejenjang yang lebih serius, emang kamu udah siap?

Dear muslimah, one thing for sure, Nikkah; that's a huge commitment. Nggak bisa sebercanda itu. Kita butuh persiapan yang sangat matang. Karena menikah adalah sebuah perjalanan panjang, sebuah perjalanan untuk menciptakan peradaban. Maka dari itu, dear muslimah, kita harus mempersiapkannya dengan matang; tidak hanya kesiapan secara materi, tetapi juga dengan ilmu dan mental yang mumpuni.


July 10th, 2016
Dari aku yang belum siap diajak serius😂✌️

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Commuter Line tujuan Manggarai
July 9th, 2016
At 11.30 pm

Pagi ini, untuk pertama kalinya ia keluar rumah dan berniat untuk main. Tidak, bukan sekedar main mungkin, ia niatkan untuk silaturahmi. Karena ia sangat sadar, bahwa niat akan berdampak kepada keberkahan yang akan di dapatkan, maka pada pagi ini, ia berangkat dengan niat bersilaturahmi.

Ia bergegas menuju stasiun kereta yang paling dekat dengan rumahnya, Stasiun Cakung. Setiba disana, kondisi sangatlah ramai dipenuhi keluarga yang mungkin ingin berekreasi dan menghabiskan waktu bersama.

"Mba, satu ya.. Ke arah bogor."
"Satu aja? Ngga bareng keluarga?"
"Nda mba, satu saja.." Ujarnya sambil memberikan senyuman.

"Senyum dihadapan saudaramu adalah sedekah.."

Pada saat itu kondisi peron dipenuhi dengan penumpang yang ingin berangkat menuju stasiun manggarai dan sekitarnya, biasanya dalam kondisi seperti ini ia langsung bosan, tetapi tidak dengan hari ini, perasaanya begitu bahagia, begitu bersemangat untuk berdesak-desakkan di kereta, mungkin itu semua karena niatnya; niat untuk bersilaturahmi dengan sesama.

"Ting tong ting tong.. Jalur 3 akan masuk kereta tujuan jakarta kota."

Setelah mendengar pengumuman itu, ia pun langsung bergegas menuju bagian belakang peron, karena disana penumpang yang antree tidak begitu banyak, namun atas izin Allah, gerbong bagian wanita tidak berhenti tepat di depannya, dengan terpaksa ia memasuki gerbang untuk orang pada umumnya.

Pada saat itu kondisi di dalam gerbong kereta sangatlah penuh, ia yang jarang masuk ke gerbong yang bercampur antara laki-laki pun langsung cemberut, karena tidak terbiasa berdesakkan dengan kaum adam, perjalanan pun terasa sangat lama, padahal jika di nikmati itu bukan perjalanan yang cukup jauh, karena biasanya hanya dibutuhkan 20 menit untuk sampai ke stasiun Manggarai.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada seorang nenek-nenek yang berpegangan dengan kerudungnya.

"Maaf ya mba, mbah ndak sampe kalo harus pegangan ke atas. Kalau ndak pegangan nanti mbah takut jatuh.."

Ia hanya memberi senyuman.

"Mba, manggarai sebelah mana toh mba? Masa mbah harus lewat jatinegara? Biasanya kalo sama anak mbah ndak lewat jatinegara kalo mau ke lenteng agung.."

"Iya mbah, ikutin saya aja ya mbah.. Nanti saya juga mau ke bogor"

Sesampainya di manggarai, mbah terus mengikutinya. Dan mereka berpisah di kereta tujuan mereka masing-masing.

Yes, i do believe that every (single) things is happen for a reason. Takdir Allah emang paling balik, kalau ia tidak naik kereta di gerbong tadi, mungkin ia tidak akan mendapat pahala menolong orang, kalau ia tidak naik kereta di gerbong tadi, mungkin ia akan terlambat bertemu dengan teman-teman.

Berbuat baiklah kpd siapapun, dimanapun, kapanpun. Kebaikan pasti akan menghasilkan kebaikan, walaupun tidak untuk dirimu sendiri, setidaknya keluargamu pasti akan merasakan dampak dari kebaikan yang kamu lakukan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Badan Perwakilan Mahasiswa, atau disingkat dengan BPM, begitulah mahasiswa menyebutnya, tidak hanya sekedar menjadi badan yang mengawasi kinjerja BEM, BPM pun mempunyai peran untuk menampung aspirasi Rakyat Sipil di Kampus ini. Ya, Rakyat Sipil, begitulah panggilan yang beredar untuk teman-teman yang belum bisa aktif di organisasi.

Badan Perwakilan Mahasiswa, atau yang dikenal dengan Viva Legislativanya. Apakah jika kamu menjadi seorang organisatoris itu berarti kamu sudah menjadi Legislator kampus? Tidak, belum tentu. Menjadi seorang Legislator tidak semudah membalikkan telapak tangan, menjadi seorang legislator pun tak semudah mendaftarkan diri di organisasi intra kampus. Lalu bagaimana menjadi seorang legislator itu? Tanya diri.

Sebagai seorang Legislator, kita harus mampu dan mau menampung aspirasi mahasiswa, tidak hanya sekedar menampung, bahkan kita dituntut untuk merealisasikan aspirasi tersebut menjadi suatu hal yang nyata, agar kira tidak dikatakan sebagai penyebar angket belaka. Masalah yang sering terjadi dalam seorang Legislator kampus adalah, ia mampu, bahkan sangat mampu untuk menampung aspirasi mahasiswa disekitarnya, tetapi ia belum mampu merealisasikan aspirasi itu menjadi suatu kerja yang nyata.

Sebagai legislatif kampus kita harus berani, berani bertindak untuk bertindak dan mengambil resiko, karena jika Legislatif kampus tidak terdengar, maka suara aspirasi mahasiswa pun akan terabaikan.

Viva Legislatifa!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Assalamu'alaykun and Helloo everyone who did read my blog.
Sudah lama tidak bersua, sibuk? sok sibuk lebih tepatnya. Produktif? Sok produktif lebih tepatnya, semenjak laptopku hilang, hatiku begitu nelangsa, seperti bapak Habibi yang ditinggal ibu Ainun pergi untuk selamanya *em, maaf sedikit alay. Tapi serius, putsar jadi ngga semangat menulis lagi huhu, tulisan ini pun dibuat di komputer Lab Pasar Modal FE UNJ, di gedung N, putsar mengazzamkan dalam diri, selama putsar bertugas disini, putsar akan mengisinya dengan hal yang produktif, termasuk menulis, hehehe
Beberapa bulan yang lalu, putsar diizinkan sama Allah untuk menginjakkan kakiku di Negeri Jiran untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata selama 3 hari, berikut ceritanya..

Day 1 (Senin, 16 November 2015)


Tepat pukul 06.00 WIB kita diminta kumpul di Bandara Soekarno-Hatta oleh panitia KKL, kita? Haha kebetulan putsar salah satu panitiannya, ya jadi kita kumpul di terminal 2 B, setelah mengurus boarding pass kita pun langsung check in dan menunggu pesawat berangkat ke Negeri Jiran. for your information aja yaa di pesawat ngga diizinkan untuk bawa benda cair yang berlebihan, kayak air minum gitu mending ditaro koper aja daripada disita sama petugasnya hehehe. Kira-kira pukul xxxx pesawat kami tiba di KLIA 2, kemudian kami ke bagian imigrasi untuk mengurus pemberkasan yang dibutuhkan, oia tips untuk kalian, kalau udah sampe bandara jangan lupa nyalain wifi untuk sekedar check in di path kalo yang mau ngepath karena di bandara kan free wifi sebelum kalian membeli kartu perdana disana, dan untuk yang mau backpacker jangan lupa untuk mengambil brosur, peta atau informasi apapun yang ada di bandara, karena itu akan berguna untuk perjalanan kalian disana. 

Setelah sibuk check in di path dan mengambil barang bawaan kami pun bertemu dengan Ms. Lee, tour guide selama kita disana, Mr. Lee kalo diliat dari segi umur mungkin udah engga muda lagi, kalo bercanda suka garing, tapiii beliau lucuuu karena selalu berusaha untuk menghidupkan suasana di Bus dengan kosa kata bahasa melayu yang terdengar aneh di telinga kita HAHA kangen Mr. Lee niyy, hal ini benar-benar membuktikan bahwa tak ada pertemuan yang abadi, dan bahwa sejatinya setiap pertemuan pasti ada perpisahan *halaaaah*

Setelah bertemu dengan Mr. Lee kita pun ke Bus untuk memulai perjalanan kita di Negeri Jiran (yaela cuma 3 hari aja puut belagu amat perjalanan haha), kemudian kita berhenti sejenak untuk makan siang di Down Town KLIA Seafood, letaknya ga jauh dari bandara kok, daan disinilah tempat ku jatuh cinta dengan nasi lemak dan ayam -yang ku tak tahu namanya- JANJI ENAK BANGET AAA JADI KEPINGIN MAKAN LAGI


Downtown KLIA; in frame Nurul dan Nisa

Ini nasi lemak yang enak itu :3


Terlalu manis untuk dilupakan, semoga kita bertemu lagi xoxo

Selepas makan dan shalat kami pun kembali ke Bus untuk melanjutkan agenda yaitu company visit ke Pioneer Coachbuilder Sdn Bhd, pada saat itu hujan turun dengan lebatnya, mungkin itu menandakan keberkahan kedatangan kita ke Malaysia hehe, runddown pun jadi ngaret karena terkendala hujan, janjinya sampai sana jam 15.00 tapi kita baru sampe sekitar jam 15.30, Pioneer Coachbuilder terletak di Pelabuhan Klang, Selangor, Malaysia, dan tempat industri ini bener-bener mirip sama daerah Industri Pulogadung, dan beberapa anak pun bilang "Jauh-jauh company visit eeh suasananya sama aja kayak di Indonesia.." haha yeuu namanya juga masih satu rumpun, kalo mau yang beda mah ke Eropa sanah :3 dan ini foto-foto kami selama di sana...


sesi presentasi dari pihak pioneer coachbuilder


Busnya bagus euy, janji!


ini genk akuuuu, luvvv


Setelah company visit kami pun on the way menuju hotel tempat kami menginap selama disana, hotel kami berada di daerah Bukit Bintang, tetapi sebelum check ini kami mampir duluuu untuk makan malam di daerah pasar seni apa yak kalo ngga salah, deket china town gitu deh pokoknyaa, dan putsar sangat-sangat excited liat china town dan berjanji untuk menyempatkan diri untuk kesana, katanya oleh-oleh disana murah loooh.. Kira-kira pukul 20.00 waktu setempat kami check in di hotel kemudian membersihkan diri kemudian terbesit untuk jalan-jalan keluar karena letak hotel kami dekat dengan Jalan Alor, sayang banget yakaaan kalo kami hanya berdiam diri di dalam kamar hehe dan ternyata Malaysia di malam hari itu tidak jauh berbeda dengan suasana ibu kota Jakarta di malam hari.


malaysia rasa kuta euy

berusaha tertib di negeri orang, karena banyak polisi :p
Niat awalnya sih mau jalan-jalan deket hotel aja, ngga mau sampe jalan Alornya banget, eh kita berasa terhipnotis gituu jadi terus menerus jalan, sampe ujung jalan alor bahkan huahaha, padahal si Nyi gabawa pasport, oia tips selanjutnya; kalau di negara orang usahakan selalu bawa paspor dan benda berharga ya kemanapun kamu pergi, dan jagan lupa untuk di fotokopi terlebih dahulu paspornya, karena banyak kejadian-kejadian kan yang mungkin terjadi. Bener ya kata orang-orang yang pernah nulis cerita, Jalan Alor itu surganya kuliner bangeet euy, tapi karena kita cuma berempat (udah gitu cewek semua) jadi rada ragu gitu buat sekedar mampir untuk jajan, alhasil kita cuma foto-foto disana, sekalian hunting buat oleh-oleh juga sih, hehe



The best place for eating, katanya.

Duh mbak, bisakah stop dulu? Kita mau foto mbak.

Keep syar'i gurlsss!

ih kayak di korea-korea gitu yaa haha

Setelah kita bermupeng ria dengan jajanan yang ada, akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke hotel, pas diperjalanan pulang tiba-tiba Nisa mau beli kacamata dan tertarik untuk beli baju untuk ponakannya, akhirnya kita melipir bentar ke tempat oleh-oleh di pinggir jalan Alor, dan ternyata setelah kita sok berbicara melayu abangnya orang bekasi euuuuy, luar biasa, dan karena dia orang bekasi akhirnya kita dikasih murah deh, yeaaay. Gantungan kunci 15 RM dapet 2 renceng dengan kualitas yang cukup bagussss (satu renceng isi 6 buah gantungan kunci), selain itu harga menara petronasnya cuma 7 RM biasanya di toko-toko itu kisaran 10 RM yaa, murah kan, pada malam itu putsar bener-bener ngga tertarik untuk berbelanja, mungkin karena putsar typical orang yang harus terstruktur kali yaa, jadi putsar harus bikin list dulu apa aja yang harus dibeli dan untuk siapa hehehe, jadi ku putuskan untuk kembali lagi esoook ke toko abang bekasi itu untuk berbelanja oleh-oleh untuk teman-teman di Jakarta. Udah belanja-belanja, terus kita baru ada niat mau jajan-jajan lucuu gitu, eh ketemunya sevel, yawdaalahya masuk sevel, entah kenapa ya di sana berasa pelit gitu, uang 1 RM berasa benar-benar berarti wakakak, mungkin karena kita mau extend kali yaa, jadi bener-bener harus memanage uang dengan baik dan... pelit! haha, terus masuk sevel kita cuma beli mie cup coba bayangkeuuun, pas mau beli mineral water pun nurul bilang "udah gausah beli minum, sayang uangnya, nanti minum dihotel aja.." gitu, yaudah ngikuuut. Kita kan bayar ke cahser ya, masing-masing megang uang 50 RM gitu, eh mbaknya speechless, karena kan 50 RM lumayan besar ya, dan kita cuma beli Cup Mie seharga 2.5 RM hahaha :))


miniatur petronas seharga 7 RM^^

when every-single-receh really means for us:') #padahalgakepake




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Muslimah who loves stalking, DIY craft and writing.

Follow Us

  • Facebook
  • Instagram
  • Linked In
  • Pinterest
  • Twitter
  • Youtube

Categories

Absurd BryanDomani Iqbaal D. Ramadhan Islamic Pengetahuan

Blog Archive

  • ►  2017 (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (3)
  • ▼  2016 (13)
    • ▼  Oktober (1)
      • tidak (akan) pernah tau
    • ►  September (5)
      • Nahkoda sebuah Kapal
      • Tentara Perbatasan
      • Nikmat yang tak Terbatas
      • Kartini di Perbatasan
      • Para Pejuang Perbatasan
    • ►  Agustus (1)
      • Desa Pembatas yang Tak Terbatas
    • ►  Juli (4)
      • To be not OK
      • Dan Syawaal pun cemburu..
      • Mumblings of a Muslimah
      • For a Reason?
    • ►  Mei (1)
      • Pejuang Aspirasi Mahasiswa
    • ►  Februari (1)
      • My Trip to Negeri Jiran
  • ►  2015 (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (12)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  Mei (1)

Created with by ThemeXpose