• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
Email Pinterest Linkedin Instagram Twitter Facebook

#SelfTalk Electronic!

tulisan kisah Qur`an ini dimuat di majalah hidayah edisi 68, maret 2007

Dan istrinya berdiri (di sampingnya) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya`qub. Istrinya berkata "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh. (QS. Huud [11]: 71-72)

Ia adalah seorang wanita yang diberi anugrah kecantikan luar biasa dan dicatat sejarah sebagai wanita tercantik pada masanya. Tetapi, ia memiliki rasa cemburu yang besar. Maklum, ia wanita mandul yang tidak bisa memberikan keturunan dan hal itu membuatnya teramat sensitif. Kendati demikian, ia termasuk wanita yang beriman dan juga bertaqwa kepada Allah. Karena itu, ketika penguasa Mesir hendak berbuat jahat kepadanya, Allah melindunginya. Ia dicatat pula dalam sejarah Islam sebagai seorang istri shalihah yang sangat mencintai dan tunduk pada suami. Allah kemudian memberi kabar gembira dengan kelahiran seorang anak laki-laki kepadanya, padahal saat itu ia mandul dan sudah renta.

Itulah sosok wanita mulia yang dikenal dengan nama Sarah, istri nabi Ibrahim as. Juga, ibu nabi Ishaq as. dan nenek nabi Ya`qub as. Ia termasuk wanita yang kaya dan masih saudara dari nabi Ibrahim as, yang kemudian dinikahi oleh kekasih Allah tersebut. Selain cantik, Sarah tergolong murah hati karena ia memiliki kambing banyak dan lahan yang luas, tetapi dengan ringan tangan kemudian menghibahkan semua itu kepada nabi Ibrahim untuk diurus dan dikembangkan.

Tapi, ketika perintah Allah tentang risalah kenabian turun kepada nabi Ibrahim as dan beliau diperintahkan untuk menyampaikan risalah itu kepada kaumnya, tak ada yang menggubris. Bahkan setelah Ibrahim terbukti tak meninggal ketika dibakar oleh raja Namrud dan memiliki mukjizat bisa menghidupkan burung yang sudah disembelih (tentu atas ijin Allah), kaum nabi Ibrahim pun tetap tuli, sombong, keras kepala dan ingkar dengan kebenaran yang dibawa nabi Ibrahim as.

Tidak satu pun yang mau menerima ajakan nabi Ibrahim as, kecuali Sarah dan Luth, yang tidak lain adalah keponakan nabi Ibrahim as. Karena itu, nabi Ibrahim as dan Sarah yang pada waktu itu menetap di Babil (Irak) memutuskan untuk hijrah ke Baitul Makdis dan tinggal di daerah yang bernama Harran, sebuah daerah dekat Syam. Tidak beda dengan penduduk Irak, penduduk di Harran pun menyembah bintang dan juga patung. Di daerah itu, nabi Ibrahim as. diutus Allah untuk menghilangkan semua kejahatan, kemungkaran dan membasmi kebatilan.

Cobaan Sarah
Ketika negeri Palestina yang ditinggali nabi Ibrahim as. dan Sarah lagi dilanda kekeringan dan musim paceklik, nabi Ibrahim as kemudian berangkat ke Mesir. Ketika itu, Mesir berada di bawah seorang raja yang dikenal sangat jahat, dan doyan wanita. Oleh karena itu, nabi Ibrahim as sungguh mengkhawatirkan keadaan Sarah yang cantik dari kebejatan raja Mesir tersebut.

Apa yang dikhawatirkan nabi Ibrahim as itu terbukti. Tatkala nabi Ibrahim dan istrinya tiba di Mesir, ada salah seorang pejabat dari kerajaan (Mesir) yang melihat kedatangan tersebut. Dan saat pejabat itu melihat Sarah, ia terbelak. Kecantikan yang dimiliki Sarah itu, seketika membuat pejabat tersebut takjub. Maka ia segera pergi ke istana untuk menemui sang raja Mesir.

"Paduka, ada seorang wanita yang telah datang ke negeri Mesir ini dan dia itu hanya layak dimiliki oleh orang seperti paduka karena kecantikannya nyaris menutupi matahari di pertengahan hari," kata pejabat itu kepada raja Mesir.

Seketika, wajah raja Mesir berbinar-binar setelah mendengar laporan pejabat tersebut. Mulutnya mengumbar senyum lebar yang merekah dengan riang, juga terlukis tanda-tanda kesenangan dan kegembiraan. "Pergilah dan bawa wanita tersebut ke mari!" perintah raja kepada pejabat istana.

Sang pejabat itu pun segera pergi menemui nabi Ibrahim dan Sarah. Di depan nabi Ibrahim, utusan raja Mesir itu bertanya, "Siapakah wanita ini?"

"Ia saudaraku," Jawab nabi Ibrahim. Dan sejurus kemudian, Ibrahim mendekati Sarah dan berkata dengan suara pelan, yang nyaris tak didengar oleh utusan itu "Hai Sarah, di dunia ini tidak ada orang yang beriman kecuali engkau dan aku. Orang ini (utusan sang raja) bertanya padaku perihal dirimu, kemudian aku menjelaskan bahwa kamu itu saudara perempuanku dan kamu sesungguhnya adalah saudara perempuanku dalam Islam. Karena itu, engkau jangan membantahku."

Utusan sang raja itu lalu mengutarakan maksud kedatangannya, "Sesungguhnya raja menyuruhku untuk membawa wanita ini kepadanya."

Tak bisa menolak, Sarah akhirnya dibawa ke istana mesir. Tetapi, ia tidak gelap mata dengan tahta, sutra dan juga gelas-gelas yang diletakkan di meja jamuan, juga bantal-bantal sandaran yang disusun rapi, dan permadani yang terhampar di lantai istana. Hatinya terpaut kepada Allah, dan ia yakin bahwa ia dalam perlindungan Allah.

Setelah Sarah dihadapkan pada raja Mesir oleh utusan itu, sang raja langsung terpesona. Kecantikan Sarah yang luar biasa, membuat mata sang raja berbinar-binar. Ada semacam daya ghaib yang menyergapnya. Kecantikan Sarah itu, seakan membuat ruang istana menjadi terang. Hati sang raja terpikat dengan bentuk tubuh Sarah yang indah. Raja Mesir segera berdiri dari singgasananya, mendekatkan diri kepada Sarah.

Dalam hening dan diam itu, Sarah berdoa kepada Allah, "Ya Allah, jika Engkau mengetahui aku beriman kepada-Mu dan Rasul-Mu, serta tahu pula aku menjaga kemaluanku kecuali untuk suamiku, maka jangan kuasakan orang kafir kepadaku."

Seketika itu, sang raja gemetar dan nyaris pingsan. Seperti ada suatu kekuatan dahsyat yang menghentikan tarikan nafas dalam jantung raja Mesir yang doyan wanita itu ketika berada di hadapan Sarah. Ia tidak bisa bergerak, nyaris membeku dan hanya mulutnya saja yang bisa digerakkan. Rasa takut pun melanda rongga dan limpanya dan selanjutnya ia disergap kepanikan. Tangannya kaku, seperti menjadi batu.

"Hai wanita shalihah, berdoalah pada Tuhanmu agar Dia membebaskanku. Jika itu yang engkau lakukan, maka aku tidak akan mengganggumu lagi dan tidak akan mengulangi perbuatanku yang engkau benci."

Sarah bermunajat dan berdoa kepada Allah, meminta dengan sungguh-sungguh kepada-Nya agar tangan raja Mesir itu dibebaskan dari belenggu. Karena raja Mesir itu merasa ada tali yang mengikatnya, dan doa Sarah seakan membuat tali yang mengikat tangan raja Mesir itu lantas terlepas. Dan raja Mesir bisa bergerak lagi dengan normal.

Tapi, pesona dan sinar kecantikan Sarah, sungguh dahsyat. Karena itu, raja itu kembali tidak kuat menahan gejolak hati yang terpikat oleh keindahan. Ia tak tahan mendiamkan tangannya untuk diam. Ia pun lantas menjulurkan tangannya dan hendak menyentuh tubuh Sarah kembali.

Tetapi belum sempat tangan jahil raja yang sombong itu menyentuh tubuh elek Sarah, lagi-lagi tangan raja Mesir jahat itu terbelenggu kaku. Tangannya tidak bisa lagi digerakkan, alias lumpuh.

Dengan memelas, raja memohon kembali kepada Sarah untuk membebaskan tali belenggu itu, "Berdoalah engkau kepada Tuhan yang engkau sembah, agar Dia melepaskanku dan aku tidak akan mengulangi perbuatanku."

Sarah menurut. Ia bermunajat dan berdoa kembali, meminta Allah melepaskan tali ikatan yang membuat sang raja lumpuh. Setelah Sarah berdoa, sang raja terbebas kembali dari kelumpuhan dan kekakuan. Akan tetapi, sang raja (Mesir) ingkar janji dan menjulurkan tangannya hendak menyentuh tubuh Sarah kembali.

Karena dia ingkar janji, dia pun mengalami nasib tragis kembali. Tangannya tak bisa bergerak, lumpuh. Akhirnya, ia sadar dan dengan penuh harapan juga memelas, ia lagi-lagi meminta kepada Sarah untuk berdoa agar tanganya terlepas dari kelumpuhan. Ketika Sarah melihat raut muka raja yang serius, ia pun berdoa meminta kepada Allah agar sang raja itu dibebaskan.

Raja Mesir itupun terbebas. Dan ia tidak berani mengulangi perbuatan bejatnya itu kepada Sarah. Ia tahu bahwa Sarah adalah wanita suci yang dilindungi. "Hai wanita shalihah, betapa taatnya Tuhanmu ketika engkau berdoa untukku?" tanya raja Mesir itu dengan nada heran, penasaran dan ingin tahu jawaban dari Sarah.

"Jika engkau taat kepada Tuhanmu, Dia juga akan taat kepadamu."

Raja Mesir pun tersentuh. Sang raja memanggil utusan yang membawa Sarah ke hadapannya itu dan berkata, "Keluarkan wanita ini dari hadapanku karena engkau tidak datang kepadaku dengan membawa wanita, tetapi membawa setan."

Sang Raja pun berbaik hati, kemudian menghadiahkan budak wanita bernama Hajar kepada Sarah.

Muncul Rasa Cemburu
Setelah itu, nabi Ibrahim dan Sarah pulang ke Palestina dengan membawa serta budak wanita pemberian dari raja Mesir. Mereka bertiga menetap di Baitul Makdis dengan tenang. Tetapi hari demi hari berlalu, bulan demi bulan lewat dengan cepat dan tahun demi tahun pun berjalan. Tentu dengan bertambahnya umur, Sarah semakin tua. Demikian juga dengan nabi Ibrahim. Karena itu, Sarah diliputi sedih. Apalagi, dia itu mandul dan tidak bisa memberikan keturunan kepada nabi Ibrahim. Padahal, nabi Ibrahim sangat mengharap keturunan untuk meneruskan perjuangan dakwah.

Dalam keadaan yang muskil untuk memberikan keturunan itulah, Sarah tersadar dan merasa tersentuh dengan keadaan Hajar. Karena itu, Sarah kemudian menawarkan Hajar kepada Ibrahim meski ia –dalam hati yang paling dalam-- ditimpa cemburu. "Hai kekasih Allah, inilah Hajar, aku berikan kepadamu, mudah-mudahan Allah memberi kita anak keturunan darinya."

Nabi Ibrahim as teringat akan janji Allah bahwa Dia akan memberi beliau anak keturunan yang baik dan shaleh. Akhirnya Ibrahim menikahi Hajar. Dan janji Allah itu terbukti. Tidak lama kemudian, Hajar pun hamil. Waktu berlalu. Dan hari kelahiran itu akhirnya tiba. Hajar melahirkan seorang anak laki-laki yang sempurna dan diberi nama Isma`il.

Dengan kelahiran Isma`il itu, Sarah dilanda api cemburu. Ia kemudian meminta kepada Ibrahim untuk menjauhi Hajar dan Isma`il. Allah menurunkan wahyu kepada nabi Ibrahim agar membawa pergi Hajar dan Isma`il. Untuk perintah yang dikehendaki Allah, maka Ibrahim, Hajar dan anaknya (Isma`il) yang masih menyusui itu akhirnya pergi ke suatu lembah yang tidak ada tanaman di dekat Baitullah yang dihormati untuk memulai kisah baru.

Di tengah keadaan yang kering dan juga tiada tanam-tanaman itu, nabi Ibrahim berdoa kepada Allah dengan penuh kekhusukan. "Ya, Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai taman-taman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim [14]: 37)

Allah mengabulkan doa nabi Ibrahim. Ibrahim lalu kembali ke Palestina. Meski tinggal di negeri yang tiada tanam-tanaman dan juga kering kerontang, ternyata air memenuhi sekeliling Baitul Haram berkat Ismail. Allah telah memancarkan baginya air zamzam yang suci.

Turun Kabar Gembira
Sepulang dari Makkah itu, nabi Ibrahim as. menjalani hidup seperti sedia kala. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur`an, nabi Ibrahim as dikenal sebagai orang yang menghormati tamu yang datang dan berkunjung dengan sangat santun. Tetapi, sudah lama sekali nabi Ibrahim tidak kedatangan tamu. Pada suatu hari, Ibrahim kedatangan tamu. Seperti biasa, Ibrahim menyuruh kepada Sarah untuk menghormati tamunya itu. Nabi Ibrahim menyuruh Sarah agar menyembelih anak sapi yang gemuk.

Setelah selesai dibakar, menjadi panggang daging kemerah-merahan, daging itu pun disuguhkan. Tetapi, mereka (tamu-tamu itu) entah kenapa tidak mau mengambil dan memakan makanan yang disuguhkan. Jadi, nabi Ibrahim heran melihat keanehan itu. Begitu juga Sarah. Nabi Ibrahim bahkan merasa takut sebagaimana diceritakan dalam al-Qur`an. "Sesungguhnya kami takut kepada kalian." (QS. Al-hijr [15]: 52).

Tetapi, mereka itu memang bukan tamu sembarang tamu, tetapi malaikat yang diutus Allah untuk membinasakan kaum Luth yang telah berdosa dan melampaui batas. Akhirnya tamu itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth." (QS. Huud [11]: 70).

Malaikat itu mampir di kediaman Ibrahim karena juga diperintah Allah agar memberi “kabar gembira” kepada Ibrahim, "Maka kami Sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya`qub (QS. Huud [11]: 71).

Sarah kaget dengan kabar itu. Sarah heran kerena ia sudah tua, berumur lebih sembilan puluh tahun. Ia bertanya-tanya, "Sungguh aneh, apakah aku akan melahirkan padahal aku sudah tua? Dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. (QS. Huud [11]: 72)

Para Malaikat berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketatapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kalian, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (QS. Huud [11]: 73).

Rahmat Allah tersebut betul-betul rahmat Agung. Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan janji Allah yang ditunggu-tunggu itu pun akhirnya terbukti. Sarah kemudian hamil dan setelah itu melahirkan seorang bayi lelaki sempurna yang diberi nama Ishaq. Ia melahirkan ketika berusia 99 dan nabi Ibrahim berusia 100 tahun.

Sarah dicatat sejarah menjadi ibu bagi nabi Ishaq dan nenek bagi nabi Ya`qub dan menjadi contoh tentang kekuasaan Allah yang tidak mengenal batas, bahwa tidak ada sesuatu yang tak mungkin bagi Allah. Kalau Allah menghendaki, maka apa yang mustahil bisa terwujud. Buktinya, Sarah yang mandul dan sudah tua, bisa melahirkan anak! (n. mursidi/disarikan dari buku Istri-istri Para Nabi, Ahmad Khalil Jam`ah dan Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi, terj. Fadhli Bahri, Lc, Penerbit Darul Falah, Jakarta 2001)

Nb: Ini re-post. Afwan, lupa kasih link aslinya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Assalamualaikum ya akhi ya ukhti.. Ingin re-post cerita. Sungguh menyentuh hati ceritanya, selamat membaca...


Kisah Tsabit Bin Ibrahim
Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya.

Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam". Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam ,"Assalamu'alaikum..." Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya. Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini.

"Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ? Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta . Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"

Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?"

Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap". Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.



Sumber:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=284326188316500&set=pb.244560172293102.-2207520000.1354601905&type=3&permPage=1
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sudah hampir sebulan serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(17/1) setidaknya tercatat lebih dari 1100-an jiwa melayang dan limaribuan yang lainnya luka-luka.
Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”  (QS Ibrahim 42)
Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina.
Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.
Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).
Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.
Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.
Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)
Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.
Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)
Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr 11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.
Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.
Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.
Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)
Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ” Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ” di sekitar masjid al-Aqsha”. Subhanallah
Sumber:  http://adakabarapa.wordpress.com/fakta-qur%E2%80%99an-tentang-konflik-palestina/
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Assalamualaikum sahabat ukhuwah fillah!! ;-)
Pada kesempatan ini saya mau share-share aja tentang kegalauan yang sering terjadi di kebanyakan remaja. Cekidooot~
Hari gini galau karena cowok?Gaklahyau..
Ayo buat yang masih punya pacar #udahputuisin aja. Coba dibaca hadist ini

“Jika engkau meninggalkan sesuatu krn Allah, niscaya Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.” - HR Ahmad”

Kenapa kalian pacaran? Masih tidak yakin sama seruan Allah bahwa wanita baik hanya untuk lelaki baik?
Saya juga awalnya susah untuk meninggalkan hal tersebut. Tapi karena saya niat dengan sungguh-sungguh dan keyakinan yang benar. Saya bisa. Ya bisa karena terbiasa bukan?
Galau.. dulu saya sering banget tuh galau-melow kayak gitu. Sekarang?Gakdehhhh...
Menurut pendapat saya galau itu disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Ngefollow akun-akun twitter yang bikin hati mellow
2. Mendengar nyanyian yang menurutmu 'gue banget'
3. Terlalu mencintai si doi
4. Terlalu terbawa perasaan
5. Takut kehilangan doi

Masih banyak sih sebenernya faktor-fakor dari in maupun external...tapi tidak mungkin kan saya sebutkan satu persatu? Heeee #terjajang

♥ Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
"Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40) ♥
♥ ber-Sabarlah
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153). ♥
♥ Adukanlah semua itu kepada Allah,
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
♥ Positive thinking
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6). ♥
♥ Dzikrullah (Mengingat Allah)
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28) ♥
so, take it easy guys!! Yuk keep istiqomah!!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Assalamualaikum sahabat ukhuwah fillah yang diridhoi Allah. Aamiin
Kali ini saya ingin re-post 20 Alasan Kenapa Wanita Tidak Berjilbab dari Komik Muslimah padahal kan jilbab itu wajib perintah dari Allah kan? Ayo sekarang buat wanita yang dicintai Allah mari kita menutup aurat kita. Aurat itu bukan untuk diumbar bukan? Karena aurat itu suatu mutiara yang harus dijaga;-)

1. “Gak mau pake kerudung ah, kerudung kan kuno!”





   Kuno? perasaan di zaman yang lebih kuno seperti zaman dinosaurus kagak ada yang pakai kerudung deh;-) Kita itu berharga. Lebih pilih kuno di depan manusia atau trend di depan Allah? :')


2. "Saya kemarin lihat, ada wanita berkerudung sedang mencuri"






     Itu namanya generalisasi, sama aja kayak bilang "semua burung hitam adalah gagak". Itu gak adil, dan jujur saja, itu nyakitin... :( Gak semua wanita yang berkerudung itu berbuat buruk. Kembali ke diri masing-masing. Ingat kan kata pepatah "don't judge book by the cover?"
                                                             
"JUDGE ME BY WHAT IS IN MY HEAD, NOT WHAT IS ON MY HEAD"

3. "Yang penting kan hatinya baik, bukan di lihat dari kerudungannya dan fisiknya!"



     Kembali lagi ke dasar, yaitu definisi dari iman. OK? :)
    Iman itu mencakup amalan lisan, hati, dan perbuatan. Hati kita mesti baik. Disisi lain, lahiryah seharusnya mesti baik pula. Sudahkah mengerti? Yuk berhijab ukhti;')

4. "Yang berkerudung kan belum tentu baik.."




   Yang berkerudung belum tentu baik? Memang ada, tetapi dia berdosa karena kelakuan buruknya, bukan atas aurat/kerudungnya yaa ukhti:'')

5. "Kalau berkerudung nanti nggak ada yang mau sama aku.."



   Wahai ukti... janganlah kamu diperbudak oleh keindahan dunia. Ingat akhirat lebih indah dari dunia ini. Dan kamu pasti tau bahwa pacaran itu mendekati zina bukan? Tutupilah sesuatu yang indah itu:')

6. "Kalau calon suamiku nggak suka, gimana?"




Rasulullah telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”
Nah, kalau memang lelaki itu memang lelaki yang benar, pasti beliau akan memilih ukhti karena agamanya. Dan perwujudan dari agama ukhti adalah berjilbab. Karena berjilbab itu perintah Allah. Jadi, masih takut buat berjilbab?

7. "Kalau pakai kerudung, entar susah dapat kerja"



  Rizki MinAllah right? Nggak usah takut. Selagi kita benar, selagi kita ngelakuin itu semua untuk Allah, untuk memperoleh ridho-Nya. Semua pasti akan dipermudah. Semua pasti akan ada timbal baliknya.. Jangan takut. Innallahama'a;-)

8. "Jilbab itu pilihan, yang nggak mau pake juga gak apa"




    Ukhti salah besar jika menilai jilbab itu pilihan... Coba yuk kita buka surah Al Azab ayat 59 dan An Nur ayat 31. Disitu sudah dijelaskan oleh Allah perintah dan kewajiban untuk berjilbab bukan? Identitas seorang muslimah adalah pakaiannya. Yuk berjilbab....

9. "Kerudungan bikin aku nggak bebas"



    Tergantung dari mana kita memaknai kata 'bebas', menurut saya jilbab itu 'pembebasan' :) Lalu bagaimana dengan rok mini yang ukhti pakai? Apakah itu membuat ukhti bebas? Renungkanlah....

10. "Aku nggak mau diperbudak sama budaya arab"




Masih ingat kan sama hadits yang isinya tentang para shahabiyah yang saat ayat tentang hijab turun langsung menyambar kain apa saja yang ada di dekat mereka untuk menutupi aurat mereka? Yep, ini bukan budaya Arab, tapi bukti ketaatan pada ALLAH :)

11. "Aku nggak mau dikendalikan dengan apa yang aku pakai"




Lalu bagaimana dengan fasion budaya baratmu ya ukhti? Apakah itu tidak mengendalikan dirimu? Ingat ini suruhan dari Allah. dan kalau Allah sudah menyuruh, pastilah ini baik untuk kita;)

12. "Jilbab bikin rambut aku rusak"



Kalo teman-teman sering baca artikel kesehatan pasti tahu deh, bahwa memakai jilbab tuh bukannya bikin rambut dan kulit jadi rusak, tapi malah bikin jadi sehat dan terhindar dari penyakit yang berbahaya. Hayoo, dah pada baca belum?? :)

13. "Jilbab bikin aku nggak gaul.."



Kalo 'gaul'-nya sejalan dengan perintah ALLAH sih, ayo aja. Tapi kalo gak, ya mesti milih salah satunya kan?  Coba renungkan apakah dengan kita menjadi anak gaul kita bakal bebas masuk surga lewat pintu yang mana saja? Nggak kan? ;)

14. "Tapi itukan nggak wajib.."




Kalau memang nggak wajib kenapa Allah&rasul memerintahkan kita untuk berjilbab? Coba cek surah Al Azab ayat 59 dan An Nur ayat 31

15. "Itukan hal kecil kenapa harus dipermasalahin sihhh"



Hal-hal yang besar dimulai dengan hal-hal yang kecil bukan? Lagian kalau memang jilbab itu hal kecil kenapa sampai ada ayat yang menyuruh kita untuk berjilbab di Al-Qur'an? Renungkanlah....

16. "Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrim"


Fanatik? Ekstirim? Jelas-jelas ini perintah Allah ukhti :') Dan menurut saya ini kewajiban dan saya tidak menganggapnya sebagai hal yang fanatik&ekstrim.

17. "Masa agama cuma dilihat dari kerudung doang sih.."




Kerudung doang? Kalau memang "hanya kerudung" kenapa ukhti tidak memakainya? Ukhti tau apa arti iman? Iman itu di ucapan dengan lisan dan di amalkan lewat perbuatan. Begitu juga memakai kerudung, itu merupakan perwujudan bahwa kita iman kepada Allah:')

18. "Kalau berkerudung nggak bisa gosip lagi dong, kan malu sama baju"



Bukannya itu perubahan yang baik ukh? Berarti kerudung itu mencegah kita dari perbuatan yang munkar bukan? :')

19. "Yah emang dari sononya belum dapat hidayah, mau gimana lagi.."



 Hidayah itu dijemput bukan ditunggu ukhti. Coba ikhtiar dulu yuk....

20. "Iyadeh aku mau pake kerudung, tapi nggak sekarang karena aku belum siap"



Belum siap? Berarti ukhti siap menanggung dosa besar? Ingat ukhti jilbab itu bukan kesiapan hati tapi kewajiban diri. Lagian kematian itu tidak menunggu kamu untuk siap bukan?



Itu 20 alasan mengapa wanita enggan berjilbab. Semoga bermanfaat!! Salam ukhwuwah fillah:-)


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Muslimah who loves stalking, DIY craft and writing.

Follow Us

  • Facebook
  • Instagram
  • Linked In
  • Pinterest
  • Twitter
  • Youtube

Categories

Absurd BryanDomani Iqbaal D. Ramadhan Islamic Pengetahuan

Blog Archive

  • ►  2017 (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2012 (12)
    • ▼  Desember (2)
      • 'SARAH' istri nabi Ibrahim A.S
      • Seorang Pemuda dan Sebuah Apel
    • ►  November (3)
      • Fakta Al-Qur'an mengenai konflik di Palestina
      • Ayat-Ayat Anti Galau
      • 20 Alasan Kenapa Wanita Tidak Berjilbab
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  Mei (1)

Created with by ThemeXpose